Menu

gambar boleh diambil

Jumat, 20 Maret 2009

MENJAGA DIRI DAN KELUARGA DARI API NERAKA

Di dalam Al-qur’an surat At-Tahrim ayat 6
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3¡àÿRr& ö/ä3‹Î=÷dr&ur #Y‘$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou‘$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#y‰Ï© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ
Artinya:” Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Dari konteks ayat diatas menggambarkan bahwa sebuah keluarga yang terdiri dari unsur anak dan seorang ayah dan ibu. Ayah dan ibu adalah merupakan kepala keluarga yang bertanggung jawab penuh untuk mengelola keluarga mengarahkan anak-anaknya baik itu dalam penanaman nilai-nilai akidah, pendidikan dan akhlak, sebab sebuah keluarga merupakan barometer atau titik tolak keluarga agar terhindar dari azab neraka. Dan juga tidak menutup kemungkin bagi calon ayah-ayah juga harus memikirkan ini dalam rangka menjalan tugas kita sebagai khalifah Allah dipermukaan bumi ini.

Tentunya sebagai khalifah terutama bagi kita yang diberi kedudukan sebagai orang tua banyak tugas kita untuk mendidik keluarga terutama kepada anak-anak kita agar terhindar dari azab neraka. Perlu kita ketahui bahwa neraka bukan sebauah tempat yang menyenangkan hati akan tetapi neraka adalah merupakan tempat terakhir bagi ummat manusia sebagai azab siksaan atas perbuatan yang dilakukan sudah jelas-jelas dilarang Allah SWT. Sebagai perbandingan bagi kita bahwa panasnya Api neraka itu bila dibandingkan dengan api di dunia adalah bila bumi ini dibakar lebih panas lagi api neraka /sejuta panasnya

Bila kita lihat zaman sekarang kemaksiatan sudah merajalela dimana-mana mulai dari tingkat kota sampai kepelosok desa mulai dari kejahatan yang paling kecil sampai kepda kejahatan yang paling besar , mulai dari mapia kecil sampai kepada mapia besar. Nah tentunya bagaimana pula 5 tahun, 10 tahun bahkan 100 tahun kedepan Allahu aklam kita tahu betapa dahsatnya kejahatan dan kemaksiatan yang terjadi dan bagaimana pula kalau anak cucuk kita yang hidup pada zaman itu apakah kita tidak perlu memikirkannya atau hanya kita memikirkan hidup kita saja tentunya tidak.

Oleh karena itu kita harus berjaga-jaga dan kwatir atas semuanya kejahatan itu terjadi agar kita semua anak cucuk kita terhindar dari azab neraka. Setidaknya ada bebera hal yang perlu kita renungkan dan kita pikirkan dan merasa takut sebagaimana statemen Allah dalam subuah al-qur’an surat an-nisa ayat : 9 yang berbunyi:
·÷‚u‹ø9ur šúïÏ%©!$# öqs9 (#qä.ts? ô`ÏB óOÎgÏÿù=yz Zp­ƒÍh‘èŒ $¸ÿ»yèÅÊ (#qèù%s{ öNÎgøŠn=tæ (#qà)­Gu‹ù=sù ©!$# (#qä9qà)u‹ø9ur Zwöqs% #´‰ƒÏ‰y™ ÇÒÈ
Artinya:” 9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Dari ayat tersebut ada yang perlu kita garis bawahi: yaitu kata-kata dhoif( lemah ) makna luas, akan tetapi disini perlu khotib batasi lemah dalam 3 aspek yaitu :
1. Lemahnya Akidah: akidah adalah merupakan suatu keyakinan mutlak hanya kepada Allah yang tidak bisa ditawar-tawar dampak keyakinan kita kepada Allah akan mempengaruhi pola hidup dan pola sikap kita dalam kehidupan ini. Oleh karena itu sholat merupakan awal bahagian dari sebuah keyakinan kita dan juga merupakan tiangnya agama . sebagai hadis Rasulullah “ yang artinya Sholat itu adalah tiang agama barang siapa yang melaksanakan sholat berarti dia menegakkan agamanya dan barang siapa yang meninggalkan

0 komentar:

Posting Komentar