Menu

gambar boleh diambil

Jumat, 27 Februari 2009

MACAM-MACAM TAUHID

Ada berapa macam tauhid itu, dan
bagaimana penjelasannya masingmasing?
Jawab:
Semoga Allah  menambah semangat
Anda untuk mencari kebaikan; dan
sungguh hal ini menunjukkan betapa
besar perhatian Anda terhadap masalah
aqidah. Memang wajib bagi setiap
muslim memperhatikan aqidahnya
karena aqidah merupakan asas
(fondasi) dari amal perbuatannya. Amal
perbuatan itu dikatakan benar dan akan
mendapatkan pahala hanya jika
memenuhi dua syarat berikut.
Pertama, Amal tersebut haruslah
dibangun di atas aqidah yang benar
(ikhlas). Kedua, Harus sesuai dengan
apa yang disyariatkan oleh Rasulullah 
(mutaba’ah).
fatwa para
ulama salaf lain yang tidak terangkum kedalam kitab Majmu Fatawa Lil Lajnah Da imah.
Perhatian Anda terhadap aqidah, yakni
yang berkaitan dengan pengetahuan
tentang macam-macam tauhid, menunjukkan
Anda bersemangat meraih
kebaikan-alhamdulillah,- menginginkan
kebenaran dan kelurusan aqidah yang
wajib bagi setiap muslim. Berkenaan
dengan macam-macam tauhid, maka saya
sampaikan bahwa tauhid ada tiga macam.

Pertama, Tauhid Rububiyah,
artinya mengesakan Allah  dalam hal
perbuatan-Nya. Seperti mencipta,
memberi rezeki, menghidupkan dan
mematikan, mendatangkan bahaya,
memberi manfaat, dan lain-lain yang
merupakan perbuatan-perbuatan
khusus Allah . Seorang muslim
haruslah meyakini bahwa Allah  tidak
memiliki sekutu dalam Rububiyah-Nya.

Kedua, Tauhid Uluhiyah,
artinya mengesakan Allah  dalam jenis-jenis
peribadatan yang telah disyari’atkan.
Seperti shalat, puasa, zakat, haji, doa,
nadzar, sembelihan, berharap, cemas,
takut, dan sebagainya yang tergolong
jenis ibadah. Mengesakan Allah 
dalam hal-hal tersebut dinamakan
Tauhid Uluhiyah; dan tauhid jenis inilah
yang dituntut oleh Allah  dari hamba-
 Macam-Macam Tauhid

pertama, yaitu Tauhid Rububiyah,
setiap orang (termasuk jin) mengakuinya,
sekalipun orang-orang musyrik
yang Allah  utus Rasulullah kepada
mereka. Mereka meyakini Tauhid
Rububiyah ini, sebagaimana tersebut
dalam firman Allah :
“Dan sungguh jika kamu bertanya
kepada mereka, ‘Siapakah yang
menciptakan mereka?’ niscaya mereka
menjawab, ‘Allah.’ Maka bagaimana
mereka dapat dipalingkan (dari
menyembah Allah).” (Q.S. Al-Zukhruf:87)
“Katakanlah, ‘Siapakah yang mempunyai
tujuh langit dan yang mempunyai ‘Arsy
yang besar?’ Mereka akan menjawab,
‘Kepunyaan Allah.’ Katakanlah, ‘Mengapa
kamu tidak mau bertaqwa?’” (Q.S. Al-
Mu’minun:86-87)
Masih banyak ayat-ayat yang menunjukkan
bahwa orang-orang musyrik meyakini
Tauhid Rububiyah. Akan tetapi,
sebenarnya yang dituntut dari mereka
adalah mengesakan Allah dalam hal
ibadah. Jika mereka mengikrarkan
Tauhid Rububiyah, maka hendaknya
juga mengakui Tauhid Uluhiyah
(ibadah). Sungguh, Rasulullah (diutus
untuk) menyeru mereka agar meyakini
Tauhid Uluhiyah. Hal ini disebutkan
dalam firman-Nya :
“Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul kepada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah Thagut, ’lalu di antara
umat-umat itu ada orang-orang yang
diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula
orang-orang yang telah dipastikan sesat.
Oleh karena itu, berjalanlah kamu di
muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan
(para rasul).” (Q.S. An-Nahl:36)
Setiap rasul menyeru manusia agar
meyakini Tauhid Uluhiyah. Adapun
Tauhid Rububiyah, karena merupakan
fitrah, maka belumlah cukup kalau
seseorang hanya meyakini tauhid ini saja.
Ketiga, Tauhid Asma was Sifat, yaitu
menetapkan nama-nama dan sifat-sifat
untuk Allah  sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh Allah untuk diri-Nya
maupun yang telah ditetapkan oleh
Rasulullah  ; serta meniadakan
kekurangan-kekurangan dan aib-aib
yang ditiadakan oleh Allah terhadap diri-
Nya, dan apa yang ditiadakan oleh
Rasulullah 
Tiga jenis tauhid inilah yang wajib
diketahui oleh seorang muslim, lalu
secara sungguh-sungguh mengamalkannya.

0 komentar:

Posting Komentar