Menu

gambar boleh diambil

Selasa, 24 Februari 2009

WASPADALAH TERHADAP TIPUAN DUNIA

" السَلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهْ "

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى جَعَلَ لَنَا مِنْ دِيْنَنَا مَا فِيْهِ عِبِْرَةً لاُِولِي اْلاَلْبَابِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمَلِكُ الْوَهَّابُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلَهُ النَّاطِقُ بِالْحَقِّ وَفَضْلِ الْخِطَابِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ. صَلاَةً وَسَلاَمًا دَأئِمَيْنِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ. اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى وَخَابَ مَنْ طَغَى.

Mengawali khotbah kali ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, dengan terus menerus meningkatkan Iman dan ketakwaan kepadaNya. Dan dalam menjalani kehidupan yang singkat ini, marilah kita selalu berusaha menjernihkan bathin, meningkatkan Tafakkur tentang tujuan hidup yang hakiki, yakni lebih meningkatkan ketakwaan dan pengabdian kepada Allah, baik dalam bentuk kesalehan ritual maupun sosial. Dengan cara inilah, manusia dapat mengisi kehidupan ini dengan nilai-nilai yang semestinya, serta mendapatkan arti hidup yang sesungguhnya, agar kita menjadi orang yang beruntung mendapatkan kebahagian hidup dunia dan akhirat.

Ma’asiral muslimin jama’ah Jumat rahimakumullah

Kehidupan dunia ini, bagaikan ladang dan tempat menanam, yang hasilnya pasti akan dipetik dan diberikan kepada penanamnya kelak di akhirat. Allah SWT, telah memberikan gambaran kepada kita mengenai hal itu, serta memberikan kesempatan untuk memilih, tentu dengan konsekwensi dan tanggung jawab

مَنْ كَانَ يُرٍيْدُ حَرْثَ اْلاَخِرِةِ نَزِدْ لَهُ فِى حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيْدُ حَرْثَ الّدُنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِى اْلاَخِرَةِ مِنْ نَصِيْبٍ
Artinya: “ Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat”.

Sebagai orang yang beriman kita harus mampu memposisikan diri secara benar dalam menghadapi kehidupan dan kenikmatan duniawi yang sangat menyilaukan dan berpotensi untuk menipu dan menyesatkan. Mungkin selama ini kita telah banyak tertipu dengan hanya menggunakan kesempatan hidup ini sebagai alat untuk mencapai kepuasan duniawi, baik dengan menumpukkan harta benda, mencari kedudukan, pangkat dan jabatan atau mengumbar nafsu syahwat. Betapa hina keberadaan kita sebagai ummat manusia tatkala jauh dari nilai-nilai pengabdian kepada Allah swt. Yang tidak mau memamfaatkan hidup di dunia ini untuk menanam kebaikan dan amal saleh.

Terhadap setiap sikap dan tindakan yang akan kita tempuh, hendaklah kita senantiasa merenung dan mempertimbangkan dengan baik dan matang. Jangan sampai terjebak ke dalam jaring prangkap nafsuh dan setan. Sebagaimana digambarkan didalam Al-qur’an, setan tidak pernah berhenti berusaha menjerumuskan manusia untuk dijadikannya sebagai teman di neraka kelak. Allah berfirman QS. Ibrahim : 22 yang artinya “ Dan berkatalah setan tatkala perkara ( Hisab) telah diselesaikan, sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab janganlah kamu mencerca aku, akan tetepi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu.’ Sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu mendapat siksaan yang pedih”.
Ma’asiral muslimin jama’ah Jumat rahimakumullah

Pelajaran yang dapat kita ambil dari ayat tersebut adalah bahwa semakin kita terperangkap kedalam jerat nafsuh, maka kita akan semakin jauh dari jati diri sebagai manusia. Nilai-nilai kemanusia yang ada pada diri kita akan berubah menjadi nafsu hewan yang betindak tanpa ada pertimbangan baik dan buruk, tanpa idealisme sebagai manusia. Betapa hinanya bila hal itu terjadi pada manusia yang telah dikarunia akal sehat, yang mampu berpikir dan bisa memilah antara nilai-nilai kebaikan dan keburukan.
Ma’asiral muslimin jama’ah Jumat rahimakumullah

Oleh karena itu sebagai umat Islam marilah kita berusaha untuk menjaga jati diri sebagai manusia, dengan kembali kepada ajaran Allah yaitu mempertebal keimanan agar kita tidak terlena dan terpedaya oleh tipu daya kehidupan yang pana ini, menjadikan Al-qur’an sebagai pedoman bukan hanya sekedar hiasan rumah, memperkuat ukhuwah Islamiyah sebab semua titipan berupa harta benda , anak pangkat dan jabatan yang diberikan kepada kita selama didunia bukanlah menjadikan kita jauh kepada Allah akan tetapi semuanya tidak lain hanyalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merupakan modal yang harus kita bawa menuju kehidupan yang abadi. Maka waspadalah dengan kehidupan yang penuh pathamorgana ini.

Demikianlah, khotbah jumat yang saya sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan uraian khotbah yang singkat ini mampu membuka mata bathin kita, sehingga kita biasa menempatkan diri ke dalam kehidupan dunia ini pada tempat yang semestinya.

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِااْلاَيَاتِ والذِّكْرِالْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّى وَمِنْكّمْ تَلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutba kedua
اَلْْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرْ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرْ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرْ. صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

اًمَّا بَعْدُ, فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ وَافْعَلُوا الْخَيْرَاتِ واجْتَنِبُوْا عَنِ السَّيِّئَاتِ. اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىّ يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا, فَاَجِيْبُوْا اللهَ عِبَادَ اللهِ اِلَي مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا عَلَى مَنْ بِهِ اللهُ هَدَاكُمْ. اَللَّهُمِّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِِمِيْنَ .

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسلِمَاتِ, اَْلاَحَيَاءِ مِنْهُم وَاْلاَمْوَاتِ, اِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُالدَّعْوَاتِ. اَللّهُمَّ انْصُرْ اُمَّةَ سَيِّدِ نَا مُحَمَّد, اَللَّهُمَّ اصْلِحْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحِمَّد, اَللَّهُمَّ ارْحَمْ اُمُّةَ سَيِّدِنَا مُحَمِّد. اَللَّهُمَّ انْصُرْمََنْ نَصَرَ الدِّيْنَ, وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَاجْعَلْ بَلْدَتَنَا اِنْدَونِسِيَا هَذِهِ بَلْدَةً طَيِّبَةً تَجْرِ فِيْهَا اَحْكَامُكَ وَسُنَّةُ رًسُوْلِكْ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ وَالْمُخْتَلَفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّهْ, وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّه اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر.

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذَى الْقُرْبًى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِْ وَالْبَغِي يَعَظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكّرُوْنَ. اُذْكُرُو اللهَ الْعَظِيْم, يَذْكُركُمْ وَاسأَلُواهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَيَهْدِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر.

0 komentar:

Posting Komentar